MITOS HANTU DALAM PIKIRAN ORANG JAWA
Rp 75.000
Buku ini memaparkan tentang berbagai varian hantu menurut pikiran orang Jawa. Penulis meruntut konstruksi pikiran itu berdasarkan pengalaman, dan menganalisis wujud bentuk hantu Jawa yang ditampilkan dalam seni pertunjukan tradisional; Karakterisitik tokoh hantu Jawa yang tampil dalam pertunjukan ludruk, ketoprak, dan juga wayang kulit.
Sinopsis
Buku ini memaparkan tentang berbagai varian hantu menurut pikiran orang Jawa. Penulis meruntut konstruksi pikiran itu berdasarkan pengalaman, dan menganalisis wujud bentuk hantu Jawa yang ditampilkan dalam seni pertunjukan tradisional; Karakterisitik tokoh hantu Jawa yang tampil dalam pertunjukan ludruk, ketoprak, dan juga wayang kulit. Bahkan upaya rekonstruksi pikiran itu juga rekonstruksi sebagai pengalaman artistik pada matakuliah repertoar. Pengalaman mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang angkatan 2015 dan Angkatan 2022. Proses rekonstruksi artistik itu diawali melalui pengalaman musikal di Padepokan Among Rasa pimpinan Ki Sumantri. Proses pencarian objek tari mengerucut pada upaya menggali mitos kampung tentang ‘golek wewe’ (mencari hantu perempuan yang menyembunyikan anak). Rekonstruksi mitos tentang hantu itu hingga berujung pada karya Opera Arak-Arakan Pernikahan Wewe yang digelar di Hari Tari Dunia 2017 di Kampung Wisata Warna Warni Jodipan Kota Malang dan Hari Tari Sedunia pada tahun 2023 di Universitas Negeri Malang. Ada satu langkah baru, yaitu hantu-hantu (penari make up hantu) tampil sebagai penonton pertunjukan. Hal ini merupakan tafsir estetika pengalaman kreatif yang inspiratif para kreator seni pertunjukan publik di Indonesia.
Penulis
Dr. Robby Hidajat, M.Sn.
Editor:
Dr. Syamsul Hirdi bin Muhid
Jumlah Halaman: vii, 89 lembar
Ukuran Buku: 25 x 17.6 cm
Buku ini memaparkan tentang berbagai varian hantu menurut pikiran orang Jawa. Penulis meruntut konstruksi pikiran itu berdasarkan pengalaman, dan menganalisis wujud bentuk hantu Jawa yang ditampilkan dalam seni pertunjukan tradisional; Karakterisitik tokoh hantu Jawa yang tampil dalam pertunjukan ludruk, ketoprak, dan juga wayang kulit. Bahkan upaya rekonstruksi pikiran itu juga rekonstruksi sebagai pengalaman artistik pada matakuliah repertoar. Pengalaman mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang angkatan 2015 dan Angkatan 2022. Proses rekonstruksi artistik itu diawali melalui pengalaman musikal di Padepokan Among Rasa pimpinan Ki Sumantri. Proses pencarian objek tari mengerucut pada upaya menggali mitos kampung tentang ‘golek wewe’ (mencari hantu perempuan yang menyembunyikan anak). Rekonstruksi mitos tentang hantu itu hingga berujung pada karya Opera Arak-Arakan Pernikahan Wewe yang digelar di Hari Tari Dunia 2017 di Kampung Wisata Warna Warni Jodipan Kota Malang dan Hari Tari Sedunia pada tahun 2023 di Universitas Negeri Malang. Ada satu langkah baru, yaitu hantu-hantu (penari make up hantu) tampil sebagai penonton pertunjukan. Hal ini merupakan tafsir estetika pengalaman kreatif yang inspiratif para kreator seni pertunjukan publik di Indonesia.
Penulis
Dr. Robby Hidajat, M.Sn.
Editor:
Dr. Syamsul Hirdi bin Muhid
Jumlah Halaman: vii, 89 lembar
Ukuran Buku: 25 x 17.6 cm
Diskusi